Laman

  • Beranda
  • Tentang Kami

Tuesday 8 July 2014

Cara Mematikan Duri Ikan Bandeng

Cara Mematikan Duri Ikan Bandeng. Jumat pekan lalu, saya barusan pulang dari dinas di Pekalangan selama 5 hari. Agak bingung juga karena sebelum pergi kulkas sudah saya kosongkan dari sayur-sayuran dan bahan makanan lain yang sekiranya akan membusuk dalam waktu 5 hari. Disingkirkan disini bukan berarti dibuang ya, tapi saya berikan ke orang yang lebih membutuhkan. Karena penugasan juga mendadak dan di hari Minggu saya sudah berbelanja cukup banyak. Sayang kalau gak dimanfaatkan.

Nah, Saya memperkirakan hari Jumat itu akan sampai di rumah sekitar pukul setengah 5 sore. Sudah gak ada waktu kalau harus belanja, padahal suami juga akan pulang hari itu. Ish, mana lagi puasa pula, masak gak ada makanan di rumah. Sedangkan untuk beli lauk mateng, jujur saya pengen masakan rumah setelah 5 hari makan makanan hotel :D Untung saja ketika menghubungi adik, dia bersedia membelanjakan sayuran dan lauk mentah di pasar. 
Sesampainya saya di rumah, saya langsung sms adik dan mengabarkan kedatangan saya. Belanjaan titipan saya pun segera dikirim ke rumah, Ketika saya bongkar belanjaan itu, saya kaget karena adik juga membelikan ikan bandeng. "Duh, Pak Budhi kan gak suka bandeng", keluh saya dalam hati.

Iyes, suami gak suka ikan bandeng karena repot kalau makan ikan bandeng. Banyak durinya. Dia hanya mau makan ikan bandeng presto saja. Saya juga agak was-was kalau makan ikan bandeng, durinya itu lho. Padahal daging ikan bandeng itu enak banget kan. 

Saya pun mengingat-ingat sepertinya dulu pernah diajari teman cara mematikan duri ikan bandeng. Begini caranya, setelah bandeng dicuci bersih, potong-potong sesuai selera kemudian sayat-sayat bagian punggung. Sayatan mulai dari sisi satu ke sisi yang lain, jadi tidak terputus dan melewati punggung ikan. Nah, sayatan ini lah yang bisa mematikan duri bandeng. Diusahakan sayatan dilakukan serapat mungkin, tapi berhati-hati ya agar daging ikan bandeng jangan sampai hancur. Berikut penampakannya :


Gorenglah ikan bandeng dengan minyak panas agar tidak lengket di wajan. Karena kulit ikan bandeng banyak mengandung air, biasanya minyak akan mlethik-mlethik, jadi wajan bisa ditutup sekaligus untuk mematangkan ikan dengan sempurna. 

Bagaimana hasilnya? Wow, bahkan Pak Budhi tidak sungkan melahapnya, bahkan minta digorengkan lagi hehe. Durinya bisa hilang, kalau toh masih terlihat sudah tidak terlalu berbahaya. Mohon maaf, hasil gorengan tidak bisa ditampilkan karena azan magrib sudah berkumandang dan ikannya langsung ludes haha

Saya belum pernah mencoba mengolah ikan bandeng yang sudah disayat ini dengan olahan berkuah. Mungkin lain kali saya akan mencoba cara mematikan duri ikan bandeng ini dengan resep pindang serani atau bumbu acar pedas :)

10 comments:

  1. Oke catettttt.....sebel kl mkn bandeng.durinya buanyak hehe

    ReplyDelete
  2. klo aku biasanya bandeng habis di bersihin kepala bandeng dan ekor di pegangin mak terus di tarik beberapa kali nanti bunyinya kaya leher kita pegel mak kretek kretek ehehe :D tapi boleh juga nih tipsnya ^_^

    ReplyDelete
  3. Catet juga, suka ikan bandeng tapi males durinya itu lho.

    ReplyDelete
  4. waahhh gini toh caranya, selama ini aku duri kubiarin aja mbak, makasih infonya ya :D

    ReplyDelete
  5. Wah baru tau nih, maklum cuma bisa makannya doang.

    Mampir mampir ya. Blogwaking. http://www.jecksart.com

    ReplyDelete
  6. Wah...baru tau nih mbak, aku jg sama kyk Pak Budhi, selama ini kalo bandeng ya beli yg presto aja hihihi

    ReplyDelete
  7. Aku pernahnya makan yang presto, mba. Kalo masak sendiri ga pernah. Hehe. Biasanya ibu yang masak, entah gimana model masaknya :D Baru tahu kalo harus disayat di punggung biar mati durinya.

    ReplyDelete
  8. makanan olahan ikan bandeng itu enak banget, cuma sayang banyak durinya :(

    ReplyDelete
  9. kalau durinya sudah mati, apakah harus dimakamkan? thanks.

    ReplyDelete
  10. jadi beneran nggak tajam lagi mbak??
    mau cobaaaaa. bener lho gara2 si duri ini saya jadi males beli bandeng segar. tfs mbak :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...